Langsung ke konten utama

Postingan

Unggulan

Dia yang Tenang Kepada Cinta

keyword: tenang, takdir           Sore itu di bawah rindangnya pepohonan pendopo besar, Rue memilin ujung bajunya sendiri. Bukan seperti biasanya pada ketika ia pergi ke rumah budaya yang tengah mengadakan pagelaran, ini lebih dari sekadar menikmati sejuk dan indahnya suasana klasik tanah lahirnya. Lebih dari itu, Rue tidak sengaja menemukan seseorang yang mengingatkannya pada masa sekolahan yang lucu.           Hatinya tentu berdetak kencang secepat tempo musik adu dansa. Namun kepala Rue pun sama kencangnya mengutuk hal yang dinamakan perasaan. Sehingga pada akhirnya, dilema selalu menguasai Rue; di satu sisi ia merasa tidak pantas untuk sekadar melihat presensi lelaki itu; namun di sisi lain, Rue ingin berbicara dengannya.            Senyumannya pun bertambah luruh ketika lelaki itu nyatanya masih mengenali seorang Rue yang kini merangkul diri sendiri. Dari kejauhan Rue melihat wajah lelaki...

Postingan Terbaru

Orang-Orang yang Tenang Terhadap Cinta

Harga yang Dibayarkan Diri

Angan Kepala Super

Perindu Bulan

Loathe